Kategori
Account ID: pub-5089990821939056
Client ID: ca-pub-5089990821939056
Belajar Biologi Itu Asyik Lho
Biologi itu ilmu yang mempelajari makhluk hidup beserta lingkungannya. Bisa mengenal apa yang ada dilingkungan sekitar kita adalah sesuatu yang menarik. Terlebih lagi dengan biologi kita akan diingatkan akan kebesaran ciptaan Tuhan YME....Belajar Biologi Itu Asyik Lho
Biologi itu ilmu yang mempelajari makhluk hidup beserta lingkungannya. Bisa mengenal apa yang ada dilingkungan sekitar kita adalah sesuatu yang menarik. Terlebih lagi dengan biologi kita akan diingatkan akan kebesaran ciptaan Tuhan YME....Belajar Biologi Itu Asyik Lho
Biologi itu ilmu yang mempelajari makhluk hidup beserta lingkungannya. Bisa mengenal apa yang ada dilingkungan sekitar kita adalah sesuatu yang menarik. Terlebih lagi dengan biologi kita akan diingatkan akan kebesaran ciptaan Tuhan YME....Enter Slide 4 Title Here
This is slide 4 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by NewBloggerThemes.com....
Tuesday, April 28, 2015
Monday, April 27, 2015
JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel adalah
jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan saluran
tubuh hewan.
3. Epitel Silindris
Sebagai jaringan yang menutup seluruh permukaan luar dan dalam tubuh setiap organisme, jaringan epitel mempunyai fungsi sebagai berikut
1. Sebagai pelindung
2. Sebagai kelenjar
3. Sebagai penerima rangsang
4. Sebagai lalu lintas keluar masuknya zat
Berdasarkan bentuk dan
susunannya jaringan epitel dibagi menjadi
a.
|
Epitel pipih selapis
Contoh: pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfe, glomerulus ginjal. |
b.
|
Epitel
banyak lapis
Contoh: pada kulit, rongga mulut, vagina. |
2. Epitel Kubus
a.
|
Epitel kubus selapis
Contoh: pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium. |
b.
|
Gbr. 1. Epitel
kubus selapis
2. Epitel pipih selapis
3. Jaringan ikat
(diambil dari lapisan allantois dan amnion embrio babi).
2. Epitel pipih selapis
3. Jaringan ikat
(diambil dari lapisan allantois dan amnion embrio babi).
3. Epitel Silindris
a.
|
Gbr. Epitel silindris
banyak lapis bersilia .
(tampak silia di tengah-tengah, diambil dari eaofagus janin). |
|
b.
|
||
c.
|
Epitel
silindris banyak lapis semu/epitel silindris
bersilia
Contoh: pada trakea, rongga hidung. |
4. Epitel Transisional
Merupakan bentuk epitel
banyak lapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya.
Bila jaringannya menggelembung bentuknya berubah.
Contoh: pada
kandung kemih.
Gbr 3. Epitel transisional
dari kandung kemih anjing.
Sebagai jaringan yang menutup seluruh permukaan luar dan dalam tubuh setiap organisme, jaringan epitel mempunyai fungsi sebagai berikut
1. Sebagai pelindung
2. Sebagai kelenjar
3. Sebagai penerima rangsang
4. Sebagai lalu lintas keluar masuknya zat
Saturday, April 25, 2015
Adaptasi Pada Makhluk Hidup
Adaptasi adalah
kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik.
1.
Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian
pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup.
Misalnya seperti gigi singa, harimau,
citah, macan, dan sebagainya yang runcing dan tajam untuk makan daging.
Sedangkan pada gigi sapi, kambing, kerbau, biri-biri, domba dan lain sebagainya
tidak runcing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong
rumput atau daun dan mengunyah makanan.
2.
Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian
yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian
pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik.
Contohnya
Ø
unta yang punya kantung air di punuknya untuk
menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang
lama.
Ø
anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang
tebal untuk bertahan di daerah dingin.
3.
Adaptasi Tingkah Laku / Behavioral
Adaptasi tingkah laku adalah
penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap lingkungannya.
a) Mimikri
Mimikri adalah teknik manipulasi warna
kulit pada binatang seperti misalnya bunglon yang dapat berubah-ubah sesuai
warna benda di sekitarnya agar dapat mengelabuhi binatang predator / pemangsa
sehingga sulit mendeteksi keberadaan bunglon untuk dimangsa.
b) Hibernasi
Hibernasi adalah teknik bertahan hidup
pada lingkungan yang keras dengan cara tidur menonaktifkan dirinya (dorman).
Hibernasi bisa berlangsung lama secara berbulan-bulan seperti beruang pada
musim dingin. Hibernasi biasanya membutuhkan energi yang sedikit, karena selama
masa itu biantang yang berhibernasi akan memiliki suhu tubuh yang rendah, detak
jantung yang lambat, pernapasan yang lambat, dan lain-lain. Binatang tersebut
akan kembali aktif atau bangun setelah masa sulit terlewati. Contoh hewan yang
berhibernasi yaitu seperti ular, ikan, beruang, kura-kura, bengkarung, dan
lain-lain.
c) Autotomi
Autotomi adalah teknik bertahan hidup
dengan cara mengorbankan salah satu bagian tubuh. Contoh yaitu cicak / cecak
jika merasa terancam ia akan tega memutuskan ekornya sendiri untuk kabur dari
sergapan musuh. Ekor yang putus akan melakukan gerakan-gerakan yang cukup
menarik perhatian sehingga perhatian pemangsa akan fokus ke ekor yang putus,
sehingga cicak pun bisa kabur dengan lebih leluasa.
d) Estivasi
Estivasi adalah menonaktivkan diri
(dorman) pada musim panas dengan suhu udara yang panas dan kering. Hewan-hewan
seperti kelelawar, tupai, lemur kerdil, dll akan mengestivasi diri di tempat
yang aman dan terlindung. Pada tumbuhan estivasi juga dilakukan oleh oleh pohon
jati dengna meranggas atau menggugurkan daun.
e) Simbiosis Rayap dan Flagellata
Rayap membutuhkan bantuan makhluk hidup
lainnya yaitu flagelata untuk mencerna kayu yang ada di dalam usus rayap. Tanpa
flagellata rayap tidak akan mampu mencerna kayu yang masuk ke dalam tubuhnya.
Rayap-rayap kecil yang baru menetas mendapatkan flagellata dengan jalan
menjilat dubur rayap dewasa. Rayap secara periodik melakukan aktivitas ganti
kulit dan meninggalkan bagian usus lama, sehingga rayap akan memakan kulit yang
mengelupas untuk memasukkan kembali flagellata ke dalam usus pencernaannya.
f) Pernapasan Ikan Paus
Ikan paus adalah mamalia yang mirip
ikan dan hidup di air. Paus memiliki paru-paru yang harus diisi dengan oksigen
dari permukaan laut minimal setiap setangah jam sekali. Ikan paus ketika muncuk
ke permukaan akan membuang udara kotor lewat hidung mirip seperti air mancur
yang berisi karbon dioksida bercampur uap air jenuh yang terkondensasi.
Thursday, April 23, 2015
Jaringan pada Tumbuhan
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan
dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :
1. Jaringan Epidermis
è Jaringan yang letaknya
paling luar
è Menutupi permukaan tubuh
tumbuhan.
Fungsi jaringan epidermis:
- Pelindung, tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda.
- Peresap air dan mineral pada akar yang muda. Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
- Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
- Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabus.
Epidermis
memiliki beberapa struktur khas sebagai berikut :
Ã
Stomata
(mulut daun). Sekitar
stomata terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsi
sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu
berfotosintesis. Selai itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air
Ã
Trichoma, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada
permukaan luar dari epidermis daun dan batang. Berfungsi untuk menahan
penguapan air.
Ã
Bulu-bulu
akar, yaitu
rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang dapat diresapi oleh larutan
garam-garam tanah.
2. Jaringan Parenkim (jaringan dasar)
- Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm.
- Sel parenkim yang mengandung klorofil à klorenkim,
- Sel parankim yang mengandung rongga-rongga udara à aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
3. Jaringan Penguat/Penyokong
v Nama lainnya stereon.
v Fungsinya untuk menguatkan
bagian tubuh tumbuhan.
v Terdiri dari kolenkim dan
sklerenkim.
o Kolenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
o Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
4. Jaringan Pengangkut
v Jaringan pengangkut bertugas
mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
v Ada 2 macam jaringan;
- Floem bertugas untuk mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tanaman
- Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid.
5. Jaringan Gabus
v Fungsi jaringan gabus
adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air,
mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air.
v Pada Dikotil, jaringan
gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke
arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.
GERAK PADA TUMBUHAN
GERAK PADA TUMBUHAN
Jika pada hewan rangsang disalurkan
melalui saraf, maka pada tumbuhan rangsang disalurkan melalui benang plasma
(PLASMODESMA) yang masuk ke dalam sel melalui dinding yang disebut NOKTAH.
Gerak pada tumbuhan dibagi 3 golongan,
yaitu :
1.
Gerak HIGROSKOPIS
yaitu gerak yang
ditimbulkan oleh pengaruh perubahan kadar air.
Misalnya:
-
gerak membukanya kotak spora.
-
pecahnya buah tanaman polong.
2. Gerak ESIONOM
yaitu gerak yang dipengaruhi rangsang dari luar.
a.
TROPI (TROPISME) yaitu gerak bagian tumbuhan yang
dipengaruhi oleh arah rangsang. Tropisme positif jika mendekati rangsang
dan tropisme negatif jika menjauhi.
Tropisme ada 5, yaitu:
-
Fototropi (rangsangan cahaya),
Contoh gerak
fototropisme positif adalah tanaman biji-bijian yang sedang tumbuh tunas.
-
Geotropi (rangsangan gaya tarik bumi),
Contoh geotropisme
positif adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju kebawah atau kedalam tanah.
-
Hidrotopi (rangsangan air),
Contoh
hidrotropisme positif adalah arah pertumbuhan ujung akar didalam tanah yang
selalu menuju ketempat yang mengandung air.
-
Tigmotropi / Haptotropisme (rangsangan singgungan),
Contohnya sulur
markisa dan batang mentimun yang membelit tanaman lain.
-
Kemotropi (rangsangan zat kimia).
Contoh-contoh
Kemotropisme :
Gerak
tumbuh akar menuju ke daerah-daerah yang banyak mengandung unsur-unsur hara; Gerak
berbeloknya ujung akar menjauhi besi yang berkarat didalam tanah; Gerak benang
sari menuju ke indung telur karena adanya rangsang berupa senyawa kimia yang
dikeluarkan oleh indung telur.
b.
TAKSIS yaitu gerak berpindah seluruh tubuh
tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang. Seperti bentuk tropisme, terdapat
taksis positif dan negatif.
Beberapa bentuk
taksis :
-
Fototaksis
Misalnya:
§
Gerak sopra kembara dari jamur Pilobolus.
§
Gerak kloroplas menuju sisi sel yang mendapat
sinar matahari
Euglena pada pagi hari bergerak kearah datangnya sinar matahari, tetapi pada siang hari Euglena akan bergerak menjauhi sinar matahari.
Euglena pada pagi hari bergerak kearah datangnya sinar matahari, tetapi pada siang hari Euglena akan bergerak menjauhi sinar matahari.
-
Kemotaksis
Contohnya:
§
Bakteri aerob pada percobaan Engelmann bergerak
menuju bagian pita kloroplas yang terkena cahaya karena bagian tersebut
mengeluarkan oksigen.
§
Gerak spermatozoid pada lumut / tumbuhan paku
menuju sel telur karena pengaruh zat kimia berupa zat gula / protein.
c.
NASTI yaitu gerak bagian tumbuhan yang tidak
dipengaruhi arah rangsang. Gerak ini disebabkan terjadinya perubahan tekanan
turgor akibat pemberian rangsang.
Gerak nasti ada
7 yaitu:
-
Tigmonasti/seismonasti (sentuhan),
Contoh seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri
malu (Mimosa pudica) karena sentuhan
-
Niktinasti (suasana gelap),
Contohnya gerak menutupnya daun majemuk (lamtoro, turi)
karena cahaya gelap dan gerak tidur petai daun petai cina pada malam hari.
-
Termonasti (panas),
Contohnya mekarnya bunga tulip pada suhu tertentu.
-
Fotonasti (cahaya),
Contoh fotonasti adalah gerak mekarnya bunga pukul empat
(Mirabilis jalapa) pada sore hari, gerak mekarnya bunga waru (Hibiscus tiliaceus) dan gerak mekarnya
bunga kupu-kupu.
-
Kemonasti (zat kimia),
Contohnya adalah membukanya mulut daun (stomata) pada
siang hari karena adanya karbondioksida.
-
Hidronasti (air),
-
Nasti kompleks ( rangsang lebih dari satu macam contohnya
gerak membuka menutupnya stomata dipengaruhi oleh cahaya,zat kimia dan suhu)
3.
Gerak ENDONOM/AUTONOM
Gerak
endonom adalah gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh rangsangan yang
berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri.
Gerak
endonom ada 2 yaitu :
a. Endonom nutasi yang
merupakan gerakan spontan (gerak aliran sitoplasma pada tanaman air Hydrilla
verticillata).
b. Endonom higroskopis yaitu
akibat kadar air yang rendah (contoh : pecah kacang polong-polongan saat
kering).
Contohnya lainnya yaitu
gerak melengkungnya kuncup daun karena perbedaan kecepatan tumbuh.
Wednesday, April 22, 2015
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA
Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapat
menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang
panjang (drug dependence). Kelompok
zat adiktif adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman) atau
bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan
rasa
sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik,
bukan narkotika dan berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku. Yang termasuk
ke dalam golongan psikotropika, yaitu LSD (Lysergic Acid Diethylamide) dan amfetamin.
Para ahli menggolongkan narkoba ini menjadi tiga golongan
besar berdasarkan efeknya terhadap susunan saraf pusat. Golongan ini antara
lain stimulan, depresan, dan halusinogen.
1.
Stimulan
Stimulan bersifat menstimulasi sistem saraf simpatik melalui pusat di
hipotalamus sehingga meningkatkan kerja organ. Contoh stimulant yaitu kafein,
nikotin, atau amfetamin, kokain, shabu, ekstasi.
-- Efek dari pemakaian obat ini adalah: menghambat perasaan lapar, menurunan perasaan letih, menurunkan kebutuhan tidur, memicu kerja jantung, serta meningkatkan tekanan darah. Dalam dunia medis, kokain digunakan untuk anestesi (pembiusan local), khusunya untuk operasi pembedahan hidung, tenggorokan, dan telinga. meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, dan mengecilkan pupil dan meningkatkan gula darah.
2.
Depresan
Depresan berfungsi untuk mengurangi kegiatan system saraf sehingga menurunkan aktivitas pemakainya. Ada 5 kategori utama depresan, yaitu sebagai berikut:
Depresan berfungsi untuk mengurangi kegiatan system saraf sehingga menurunkan aktivitas pemakainya. Ada 5 kategori utama depresan, yaitu sebagai berikut:
a. etanol (etil alkohol)
b. barbiturat, mencakup obat-obat flu seperti seconal dan amytal
Barbiturat tergolong obat penenang yang digunakan untuk membantu agar cepat tidur, menghalau kecemasan, ketegangan, dan frustasi. Dalam dunia medis, barbitural digunakan untuk obat tidur, epilepsy, dan obat penenang pada saat stres.
c. obat penenang, paling banyak dipakai adalah diazepam (valium)
d. opiat, mencakup opium, morfin, kodoin, dan metadon
Morfin diperoleh dari getah tumbuhan Papaver somniferum. Berguna untuk mennghilangkan/mengurangi rasa sakit, memberikan perasaan nyaman /gembira, dan mengurangi perasaan cemas/gelisah. Dalam dunia medis, morfin digunakan untuk meredakan penyakit batuk dan mengatasi rasa sakit pada pembedahan.
e. anastetik, mencakup kloroform, eter, dan sejumlah hidrokarbon lain yang mudah menguap dan biasa digunakan sebagai pelarut, misalnya benzen, toluena, dan
karbon tetraklorida.
Di Indonesia
para pengedar menamakan obat-obatan ini sebagai pil koplo. Penyalahgunaan obat
penekan saraf dapat menimbulkan berbagai macam efek:
- perasaan menjadi labil,
- bicara tak karuan dan tidak jelas,
- mudah tersinggung,
- daya ingat dan koordinasi motorik terganggu sehingga jalannya menjadi limbung.
3.
Halusinogen
Halusinogen meliputi ganja, LSD (Lysergic Acid Diethylamide), STP (mirip amfetamin), THC (Tentra Hydro Cannabinol), mesakolin (dari pohon kaktus peyote), ketamine, psilosibin (dari jenis jamur), dan PCP (Phencyclidine) suatu obat bius hewan.
Halusinogen meliputi ganja, LSD (Lysergic Acid Diethylamide), STP (mirip amfetamin), THC (Tentra Hydro Cannabinol), mesakolin (dari pohon kaktus peyote), ketamine, psilosibin (dari jenis jamur), dan PCP (Phencyclidine) suatu obat bius hewan.
Efek yang ditimbulkan oleh
penyalahgunaan obat halusinasi ini:
- Keringat berlebihan, denyut jantung menjadi cepat dan tak teratur, timbul perasaan cemas, tekanan darah naik, frekuensi pernafasan naik, produksi air liur berlebihan, pilek dan muntah-muntah.
- Pupil mata melebar dan pandangan mata kabur.
- Terjadi gangguan koordinasi motorik dan terjadi halusinasi.
- LSD dipakai untuk membantu pengobatan bagi orang-orang yang mengalami gangguan jiwa atau sakit ingatan.
Ciri-ciri umum pecandu narkoba adalah:
Kesehatan dan Emosi
a.
Sering menguap padahal tidak mengantuk
b.
Batuk dan pilek berkepanjangan
c.
Sering pusing, otot kaku, suhu tubuh tidak
normal (demam)
d.
Diare, perut melilit
e.
Mata sering berair dan merah
f.
Sesak napas
g.
Takut air
h.
Mudah tersinggung
i.
Mulut berbau
j.
Agresif, yang ditandai dengan sering berkelahi,
mabuk
k.
Senang mendengarkan musik keras-keras
l.
Emosi tidak stabil
Perubahan Sikap
Pribadi
- Sering menyendiri, menghindar dari pergaulan
- Menunjukkan sikap acuh
- Suka ingkar janji
- Malas mengurus diri
- Banyak menghabiskan waktu di kamar mandi
- Jika ditanya sikapnya defensif dan penuh kebencian
- Mudah bertindak dan bersikap kasar kepada orang lain
- Sering berbohong
- Terlibat tindak kejahatan (mencuri, mencopet, dan lain-lain)
TANAMAN TRANSGENIK
Tanaman transgenik merupakan
tanaman yang memiliki gen atau telah disisipi gen dari organisme lain, dan
dapat pula disebut sebagai Genetically Modified Organism (organisme yang
termodifikasi secara genetik). Secara sederhana, modifikasi genetik dapat didefinisikan
sebagai transfer bahan genetik dari spesies yang berbeda (tumbuhan, bakteri
atau hewan) atau dari gen yang disintesis secara kimiawi ke dalam tanaman
sasaran.
Tanaman transgenik merupakan
salah satu hasil dari rekayasa genetika, dimana sebagian besar rekayasa atau
modifikasi sifat tanaman dilakukan untuk mengatasi kebutuhan pangan penduduk
dunia yang semakin meningkat dan juga permasalahan kekurangan gizi manusia, sehingga
pembuatan tanaman transgenik juga menjadi bagian dari pemuliaan tanaman.
Sejarah
Ø Transformasi genetik yang berhasil pada
tanaman barley dan gandum baru terjadi pada pertengahan 1990-an.
Ø Tanaman transgenik pertama yang
berhasil diproduksi dan dipasarkan adalah jagung dan kedelai. Keduanya
diluncurkan pertama kali di Amerika Serikat pada tahun 1996.
Pembuatan Tanaman Transgenik
Ø Pembuatan tanaman transgenik umumnya
diambil dari organisme yang memiliki sifat unggul tertentu. Misal, pada proses
membuat jagung Bt tahan hama, para pakar bioteknologi memanfaatkan gen bakteri Bacillus thuringiensis (Bt) penghasil
racun mematikan bagi hama tertentu. Dimana gen Bt ini kemudian disisipkan ke
rangkaian gen tanaman jagung, sehingga tanaman resipien (jagung) akan mewarisi
sifat toksik terhadap hama dari bakteri Bacillus
thuringiensis (Bt).
Ø Untuk menyisipkan sebuah gen pada sel
tumbuhan, kita membutuhkan vektor tertentu. Vektor adalah organisme yang
berfungsi sebagai kendaraan pembawa materi genetik yang akan disisipkan. Sel
tumbuhan tidak memiliki plasmid seperti bakteri sehingga pilihan vektor yang
berpotensi untuk memasukkan gen ke dalam sel tanaman juga terbatas. Sejauh ini,
vektor terbaik untuk menyisipkan gen pada tanaman adalah Agrobacterium
tumefaciens. Hal ini karena bakteri tersebut memiliki Ti-plasmid (Tumor
Inducing Plasmid) yang dapat berintegrasi ke dalam DNA tumbuhan.
Gambar.
Ilustrasi penyisipan gen pada tanaman.
Gambar dari: Biology, 7th Edition, Raven dkk, New York: McGraw Hill Higher
Education (2005).
Berikut ini adalah
langkah-langkah dalam menyisipkan gen pada suatu sel tanaman:
- Ti-Plasmid yang terdapat pada
bakteri Agrobacterium dikeluarkan dari sel bakteri Agrobacterium
kemudian dipotong dengan menggunakan enzim endonuklease restriksi.
- Isolasi DNA pengkode protein (gen)
yang kita inginkan dari organisme tertentu.
- Sisipkan gen yang kita inginkan
tersebut pada plasmid dan rekatkan dengan enzim DNA ligase.
- Masukkan kembali plasmid yang
sudah disisipi gen ke dalam bakteri Agrobacterium.
- Plasmid yang sudah tersisipi gen
akan terduplikasi pada bakteri Agrobacterium.
- Selanjutnya, bakteri akan masuk ke
dalam sel tanaman dan mentransfer gen.
- Kemudian, sel tanaman akan
membelah. Tiap-tiap sel anak akan memperoleh gen baru dalam kromosom dari
sel tanaman dan membentuk sifat/karakteristik yang baru (yang sesuai
dengan gen yang disisipkan).
Proses transformasi
gen pada plasmid ke sel tanaman dan proses perbanyakan (multiplikasi) sel-sel
tanaman dapat kita simak pada gambar di bawah.
Gambar.
Transformasi gen pada plasmid ke sel tanaman.
Gambar dari: An Introduction to genetic analysis, Griffiths dkk, New York: W.H.
Freeman (1996).
Dari gambar di atas, dapat diamati bahwa bakteri yang telah
terintegrasi dengan Ti-plasmid akan dimasukkan ke dalam potongan kecil dari sel
tanaman/eksplan (misalnya potongan kecil dari daun). Metode untuk memasukkan
DNA plasmid yang terdapat pada sel bakteri ke dalam sel tanaman ini disebut
dengan transformasi. Di sini, gen
pengkode protein tertentu yang sudah bergabung pada Ti Plasmid akan tersisip
pada kromosom tanaman.
Selanjutnya, eksplan yang sudah memiliki gen tertentu
tersebut akan dikulturkan/dibiakkan secara in vitro (di luar tubuh
tanaman, misalnya pada cawan petri). Eksplan dari tanaman tersebut akan tumbuh
menjadi kalus (kumpulan sel) yang dapat diinduksi untuk membentuk batang dan
akar. Kalus ini akan tumbuh menjadi plantlet (tanaman kecil). Plantlet kemudian
akan tumbuh menjadi individu tanaman transgenik yang bisa ditanam di tanah.
Untuk mendeteksi gen pengkode protein tertentu yang kita
inginkan sudah masuk atau belum ke dalam suatu tanaman, kita membutuhkan
tes/ujicoba. Misalnya, jika yang kita sisipkan itu adalah gen pengkode kanamycin,
kita dapat memasukkan kanamycin ke dalam suatu medium dan meletakkan sel
tanaman yang sudah disisipi gen pengkode kanamycin. Tanaman yang sudah
tersisipi gen pengkode kanamycin akan tumbuh di medium tersebut,
sedangkan sel tanaman yang tidak tersisipi tidak akan tumbuh dalam medium
tersebut.
Manfaat tanaman transgenik
Ø Tanaman transgenik dapat menghasilkan
jenis tanaman baru yang tahan terhadap kondisi pertumbuhan yang ekstrim seperti
lahan kering, lahan yang berkadar garam tinggi dan suhu lingkungan yang
ekstrim.
Contoh kedelai yang
tahan herbisida dapat mempertahankan kondisi bebas gulamnya hanya dengan
separuh dari jumlah herbisida yang digunakan secara normal.
Ø Tanaman transgenik dapat meningkatkan
sifat-sifat fungsional yang dikehendaki, seperti mereduksi sifat atau daya
alergi (toksisitas), menghambat pematangan buah, kadar pati yang lebih tinggi
serta daya simpan yang lebih panjang.
Misalnya, kentang
yang telah mengalami teknologi rDNA, kadar patinya menjadi lebih tinggi
sehingga akan menyerap sedikit minyak bila goreng (deep fried). Dengan demikian
akan menghasilkan kentang goreng dengan kadar lemak yang lebih rendah.
Ø Meningkatkan atau membuat sifat-sifat
tertentu pada tanaman yang dikehendaki, misalnya meningkatkan kadar protein
atau lemak serta meningkatkan kadar fitokimia dan kandungan gizi.
Kekurangan gizi yang nyata adalah
kekurangan vitamin A, yodium, besi dan zink. Untuk menanggulanginya, dapat
dilakukan dengan menyisipkan gen khusus yang mampu meningkatkan senyawa-senyawa
tersebut dalam tanaman. Contohnya telah dikembangkan beras yang memiliki
kandungan betakaroten dan besi sehingga mampu menolong orang yang mengalami
defisiensi senyawa tersebut dan mencegah kekurangan gizi pada masyarakat
(Mahmud, 2011).
Resiko Tanaman Transgenik
Ø Tanaman transgenik dapat mempengaruhi
kesehatan manusia yaitu dapat menjadi alergen (senyawa yang menimbulkan alergi)
baru bagi manusia.
Untuk menanggapi hal
tersebut, para peneliti menyatakan bahwa sebelum suatu tanaman transgenik
diproduksi secara massal, akan dilakukan berbagai pengujian potensi alergi dan
toksisitas untuk menjamin agar produk tanaman tersebut aman untuk dikonsumsi. Apabila
berpotensi menyebabkan alergi, maka tanaman transgenik tersebut tidak akan
dikembangkan lebih lanjut.
Ø Berpotensi mengganggu keseimbangan
ekosistem.
Salah satunya adalah
terbentuknya hama atau gulma super (yang lebih kuat atau resisten) di
lingkungan. Kekhawatiran ini terlihat jelas pada perdebatan mengenai jagung Bt
yang memiliki racun Bt untuk membunuh hama lepidoptera berupa ngengat dan
kupu-kupu tertentu. Ada kemungkinan hama yang ingin dibunuh dapat beradaptasi
dengan tanaman tersebut dan menjadi hama yang lebih tahan atau resisten
terhadap racun Bt. Selain itu, kupu-kupu Monarch, yang bukan merupakan hama
jagung, ikut terkena dampak berupa peningkatan kematian akibat memakan daun
tumbuhan perdu (Asclepias) yang terkena serbuk sari dari jagung Bt.
Ø Timbulnya perpindahan gen secara tidak
terkendali dari tanaman transgenik ke tanaman lain di alam melalui penyerbukan
(polinasi). Serbuk sari dari tanaman transgenik dapat terbawa angin dan hewan
hingga menyerbuki tanaman lain. Akibatnya, dapat terbentuk tumbuhan baru dengan
sifat yang tidak diharapkan dan berpotensi merugikan lingkungan.
Ø Ketergantungan petani kepada produsen
untuk membeli produk tanaman transgenic. Mengembangkan produk transgenik membutuhkan
biaya yang besar dan umumnya dilakukan oleh perusahaan swasta maupun pemerintah
di negara maju. Untuk mengembalikan biaya investasi perusahaan dan melindungi
produk hasil investasinya, tanaman transgenik yang telah diproduksi akan
dipatenkan. Pemberlakuan paten pada produk transgenik dapat mengakibatkan
petani kehilangan kemampuan memproduksi benih secara mandiri dan harus membeli
pada produsen dari negara maju. Ketergantungan para petani terhadap produsen semakin
meningkat dengan ditemukannya teknologi "gen bunuh diri". Sebagian tanaman
transgenik disisipi "gen bunuh diri" yang menyebabkan tanaman hanya
bisa ditanam satu kali dan biji keturunan selanjutnya bersifat mandul (tidak
dapat berkembang biak). Hal ini akan menyebabkan terjadinya arus modal dari
negara berkembang ke negara maju untuk pembelian bibit transgenik setiap kali
akan melakukan penanaman.
Kekhawatiran terhadap tanaman transgenik memunculkan “Surat
Terbuka Ilmuwan Dunia kepada Seluruh Pemerintah Dunia”. Surat tertanggal 21
Oktober 1999 itu ditandatangani 136 ilmuwan dari 27 negara. Isinya, antara lain
meminta penghentian segera seluruh pelepasan tanaman rekayasa genetika dan juga
produk rekayasa gen. Alasannya, tanaman transgenik tidak memberikan keuntungan.
Hasil panennya secara signifikan rendah dan butuh lebih banyak herbisida. Makin
memperkuat monopoli perusahan atas bahan pangan dan memiskinkan petani kecil.
Mencegah perubahan mendasar pada upaya pertanian berkelanjutan yang dapat
menjamin keamanan pangan dan kesehatan dunia (Suyono,2001).
Temuan terbaru menunjukkan, penyebaran horizontal gen
penanda dan DNA transgenik lainnya dapat terjadi, tak hanya melalui sistem
pencernaan, melainkan juga lewat saluran pernapasan karena mengirup serbuk sari
atau debu. Cauliflower mosaic viral
promoter yang banyak digunakan dalam tanaman transgenik dapat meningkatkan
transfer gen secara horisontal dan berpotensi menghasilkan virus baru yang
menyebarkan penyakit baru (Berita Bumi, 1999).
Subscribe to:
Posts (Atom)
Artikel Populer
-
GERAK PADA TUMBUHAN Jika pada hewan rangsang disalurkan melalui saraf, maka pada tumbuhan rangsang disalurkan melalui benang plasma (PL...
-
Tanaman transgenik merupakan tanaman yang memiliki gen atau telah disisipi gen dari organisme lain, dan dapat pula disebut sebagai Genetica...
-
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam : 1. Jaringan E...
-
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan. Berdasarkan bentuk dan sus...
-
Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan ...
-
Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan ...
-
Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis y...